Hari itu, dia meminta selembar kertas kosong padaku. Aku hanya berpikir, bukankah dia juga memiliki buku untuk disobek kertasnya. Aku tak enak untuk menolaknya. Aku berikan saja selembar kertas dari dalam tasku yang sudah tersobek dari buku sedari tadi. Kertas itu harusnya kugunakan untuk menulis tugas, namun karena sobekanku tidak rapi, maka kusimpan saja, dan kini aku memberikannya pada dia.
Kulihat, lagi-lagi dia mencoretkan tinta pulpennya di atas kertas tadi. Seperti biasa dia menghabiskan waktu luangnya untuk sekedar membuat sketsa atau menggambar hitam putih, lengkap dengan gelap terangnya.
Aku melanjutkan mengerjakan tugasku. Ya, aku belum selesai, tidak seperti dia yang sudah selesai mengerjakan tugas, dan melanjutkannya dengan kegiatan seni.
Tak lama kemudian, dia yang duduk di depanku itupun berbalik dan memberikan kertas tadi padaku. Aku memandang kertas itu. Ada gambar biji, tunas, kemudian tanaman, dan tumbuh menjadi pohon yang agak besar. Aku melirik padanya yang kini tengah tersenyum padaku. Di pojok kertas terdapat tulisan kecilnya,
'Do you know what is this tree? You will know, soon.’
Aku memandang dia lagi, aku membalasnya dengan senyum. Dialah sahabatku.
Aku menyimpan gambar dia di meja belajarku. Kurasa, gambarnya cukup bagus. Ya, memang dia lebih pintar menggambar jika dibanding aku, namun dalam hal pelajaran, aku lumayan berada di atasnya. Kau tahu, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. :D
Suatu hari, aku duduk sebangku dengannya. Ketika pulang sekolah aku menuju bangku teman kelompok Sejarahku. Bersama dia juga. Tiba-tiba dia mengeluh, tasnya basah gara-gara kuah di dalam bekal makan yang dibawanya.Ya, Sudah menjadi kebiasaan kami membawa bekal makanan. Kami semua, murid-murid kelas X1. Secara, kami pulang pukul tiga, dan kami lebih memilih makan makanan Ibu kami dibanding membeli.
Dia kemudian berbalik ke arah bangku kami, dimana tasku berada. Setelah itu dia kembali menuju bangku temanku tadi. Dia bilang, dia sudah mendapatkan plastik besar dari temanku untuk merangkap bekalnya agar tidak bocor.
Usai semua itu, waktunya kami pulang. :) Aku mengambil handphone dari dalam tasku. Terkejut aku, ada plastik hitam tak kuketahui berada di dalam tasku. Sepintas muncul pikiran, ada temanku yang iseng menyembunyikan barang milik seseorang di dalam tasku. Aku mencoba membukanya perlahan. Ada kotak berbentuk prisma. Berbungkus kertas kado! Apa? :o
Tapi, ulang tahunku sudah lewat sebulan yang lalu. Dan tidak ada teman SMAku yang memberiku kado. Aku berbalik badan. Ruang kelasku sudah sepi, hanya ada satu teman yang menungguku pulang untuk naik angkutan bersama. Kurasa, tadi masih ada dia, sahabatku. Kenapa sudah tidak ada?
Dengan bimbang aku membawa kado itu pulang. Sesampai di rumah, aku membukanya. Ada kertas kecil berlipat diselipkan dibungkus kado,
Maaf ya, kotak sama bungkusnya ga rapi...
Dari tulisannya, sudah ketahuan bahwa ini dari dia, sahabatku. :) Aku melanjutkan perjalanan membuka bungkus kado itu. Akhirnya... terlihat kotak berbentuk prisma dengan tutup diatasnya. Terikat oleh tali kuning bersinar, dan disegel oleh stiker panjang bergaris.
Kuputar-putar kotak berwarna pink itu, di sisi lain ada sobekan-sobekan kertas panjang yang membentuk satu huruf nama depanku. Dengan dihiasi stiker-stiker lucu, kotak itu terlihat imut. Sayangnya, bentuknya tak begitu rapi, tak apa!
Dan, di kedua sisi prisma ada tulisan nama lengkap ku, dan nama lengkap dia. Aku membuka tutup prisma. Ada kado, beberapa benda yang berhubungan dengan kerudung. Dengan berbagai bentuk dan warna. Ada surat di dalamnya, amplopnya bergambar pertumbuhan pohon. Seperti yang digambarnya di kertas. Bedanya, di atas gambar biji terdapat tulisan, First we met… Sedangkan ada tambahan pohon kering yang daunnya mulai gugur, di atasnya bertulis Maybe sometimes Lalu disamping pohon kering itu ada pohon besar yang lebat. Aku tak begitu yakin arti pohon itu adalah maksud sahabatku, simbol persahabatan kami. :)
Ku ambil surat di dalamnya. Di atasnya sudah ada pohon lebat yang besar, bertulis This is our friendship tree. Mari rawat terus!
Kemudian aku mulai membaca suratnya....
Ada satu kertas lagi, kertas yang menceritakan persahabatan kami. Lalu permohonan maafnya, dia bilang sebenarnya dia memang sengaja memberi kado dalam jangka waktu sebulan sesudah umurku bertambah. Dan bukan karena dia lupa.
Di hari berikutnya aku langsung menyampaikan terima kasihku padanya yang kedua kalinya, sebelumnya hanya lewat pesan singkat, sedangkan pagi itu, secara langsung. Dia puas karena aku benar-benar menyukai kado darinya. Dan, hari itu di bicara padaku...
A: Kamu masih ingat kertasmu yang aku gambari?
E: Iya, aku simpan di meja belajarku. Kertas gambar pohon itu kan?
A: Iya, selain gambar pohon itu ada lagi. Masih ingat?
E: Ehm... Biji terus tunas, pokoknya perkembangan pohon. Oh ya, juga ada tulisan do you know what is this tree, you will know soon.
A: Kamu tahu artinya soon (segera) itu kan?
E: Di saat aku dapat kado yang di dalamnya ada amplop bergambar kaya gitu.Pohon persahabatan kita.
A: Aku sebut itu simbol persahabatan kita. Mulai dari kita pertama bertemu waktu SMP dulu sampai sekarang. Mungkin kadang-kadang pohon itu kering, atau daunnya gugur. Tapi kemudian segar kembali karena kita. Sekarang, pohon itu tumbuh besar dan lebat! Tapi, bisa saja suatu hari tiba-tiba roboh atau tumbang kalau kita nggak jaga baik-baik.
E: Aku janji akan rawat terus pohon itu.
A: Aku juga janji akan selalu rawat pohon itu. (:
Di hari berikutnya aku langsung menyampaikan terima kasihku padanya yang kedua kalinya, sebelumnya hanya lewat pesan singkat, sedangkan pagi itu, secara langsung. Dia puas karena aku benar-benar menyukai kado darinya. Dan, hari itu di bicara padaku...
A: Kamu masih ingat kertasmu yang aku gambari?
E: Iya, aku simpan di meja belajarku. Kertas gambar pohon itu kan?
A: Iya, selain gambar pohon itu ada lagi. Masih ingat?
E: Ehm... Biji terus tunas, pokoknya perkembangan pohon. Oh ya, juga ada tulisan do you know what is this tree, you will know soon.
A: Kamu tahu artinya soon (segera) itu kan?
E: Di saat aku dapat kado yang di dalamnya ada amplop bergambar kaya gitu.Pohon persahabatan kita.
A: Aku sebut itu simbol persahabatan kita. Mulai dari kita pertama bertemu waktu SMP dulu sampai sekarang. Mungkin kadang-kadang pohon itu kering, atau daunnya gugur. Tapi kemudian segar kembali karena kita. Sekarang, pohon itu tumbuh besar dan lebat! Tapi, bisa saja suatu hari tiba-tiba roboh atau tumbang kalau kita nggak jaga baik-baik.
E: Aku janji akan rawat terus pohon itu.
A: Aku juga janji akan selalu rawat pohon itu. (:
Thank you so much...
I love you, my best
friend! J
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please