--- contact me: liaayuka@gmail.com --- follow me: @violettice --- contact me: liaayuka@gmail.com --- follow me: @violettice ---
RSS

Tuesday, December 18, 2012

Full Materi Biologi PROTISTA III (Jamur)

Pengen tahu tentang Protista? Full nih...! klik!

Pengertian Protista + Protista Menyerupai Hewan
Protista Menyerupai Tumbuhan
Di bawah ini materi tentang Biologi-PROTISTA
Lengkap!

3. PROTISTA MENYERUPAI JAMUR  

CIRI-CIRI PROTISTA JAMUR: 

 Struktur tubuh berbentuk flamen atau benang. 
 Bersifat heterotrof dan absorptif. 
 Berperan sebagai dekomposer. 
 Adaptasi fisiologi pada lingkungan lembab. 
 Menghasilkan spora. 

1. Jamur Air (Oomycota)  
Ciri-Cirinya : 
 Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak. 
 Dinding selnya terdiri dari selulosa. 
 Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk berenang. 
 Ada 580 tipe yg merupakan pengurai. 
 Dan bereproduksi seksual dengan membentuk gamet, setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora. 
 Hidup bebas sebagai saprofit (pengurai). Tapi ada juga yang parasit contohnya: Saprolegnia hidup di badan ikan dan membentuk selaput. 

 2. JAMUR LENDIR (Myxomycota) 
 Hidup bebas dan bentuknya seperti amoeba. 
 Merupakan predator fagosit yang menelan bakteri, hama, spora dan komponen organik lain. 
 Disebut lendir karena jika kelaparan maka akan bergabung dan mengeluarkan lendir agar bisa bergerak pindah ke lingkungan yang nyaman/menguntungkan. Acellular jamur lendir yang diploid , multinukleat massa yang merayap di sepanjang substrat dan phagocytize bahan organik mati dan mikroorganisme. 
Massa adalah salah satu sel besar disebut sebagai plasmodium. 
Catatan-Jangan bingung penggunaan kata "plasmodium" di sini dengan Plasmodium genus dibahas di bawah Apicomplexans atas. Jamur lendir memainkan peran ekologi yang serupa dengan jamur . 

Mereka adalah pengurai, makan pada mati organik bahan. Mereka berbeda dari jamur jamur lendir dalam menelan makanan mereka. Jamur lendir seluler ada sebagai individu amoeboid sel-sel yang phagocytize bakteri dan ragi. Ketika makanan menjadi langka, sel-sel agregat untuk menghasilkan massa yang menyerupai plasmodium dari jamur lendir plasmodial. Massa sel dapat terus bergerak tapi akhirnya akan tenang dan sel-sel dalam massa akan menghasilkan tubuh buah (struktur reproduksi). Sel-sel di ujung tubuh buah menjadi spora . Spora berkecambah ketika kondisi menjadi baik. Sel-sel amoeboid yang haploid. Pada fase seksual dari siklus hidup, dua sel amoeboid sekering untuk membentuk zigot . Sel amoeboid baru diproduksi oleh meiosis . 

 Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk.  Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif, plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). 

Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). 

Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa. Jamur lendir ini mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel yang haploid. Contohnya adalah: Dictyostelium discoideum .

Full Materi Biologi PROTISTA II (Ganggang)

Pengen tahu tentang Protista? Full nih...! klik!

Pengertian Protista + Protista Menyerupai Hewan
Protista Menyerupai Tumbuhan
Di bawah ini materi tentang Biologi-PROTISTA
Lengkap!

 2. PROTISTA MENYERUPAI TUMBUHAN (GANGGANG)

 Ciri-Ciri Ganggang :
- Uniseluler dan Multiseluler.
- Punya klorofil dan bersifat fotosintetik.
- Bentuknya ada yang Makroskopis dan Mikroskopis.
- Hidupnya Soliter atau berkoloni.
- Thalophyta (belum dapat dibedakan akar, batang dan daun)
- Habitatnya di tempat berair.
- Ganggang dikelompokkan menjadi 6 filum yaitu : Euglenophyta,Chrysopyta,Pyrrophtya, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.

 Struktur dan Fungsi Tubuh:
 Sel Ganggang mempunyai Kloroplas yang mengandung pigmen untuk menyerap cahaya matahari.
 Di dalam Kloroplas ada Pirenoid sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
 Bentuk Ganggang ada macam-macam : Mangkuk, cakram, sabuk, jala dan spiral.

 REPRODUKSI GANGGANG

Aseksual:
 Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada Ganggang bersel tunggal.
 Ganggang berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.
  Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, Ganggang juga dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon individu baru. 

Seksual:
 Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.

  Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.

  Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut oospora 

Proses oogami adalah sebagai berikut. 
Ujung lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan benang-benang mandul (parafisis). Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 64 spermatozoid. Oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai. Oogonium jumlahnya sangat banyak dan tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi, hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid. 

KLASIFIKASI GANGGANG

  A. Euglenoid (Euglenophyta)
 Ciri-Cirinya :
 Uniseluler dan tidak mempunyai dinding sel.
 Memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis.
 Alat geraknya berupa bulu cambuk (flagel).
 Reproduksi secara aseksual dengan Pembelahan Biner.
 Hidup di perairan tawar. Contohnya : Euglena viridis

  B. Chrysophyta (Ganggang Pirang Keemasan)
Ganggang keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagela sel. Ganggang keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten, dan santofil.
 Ciri-Cirinya :
 Mempunyai pigmen Karoten dan Santofil yang warnanya kuning keemasan.
 Uniseluler atau multiseluler yang hidupnya berkoloni atau soliter.
 Tidak punya alat gerak flagel.
 Dinding se seperti cangkang (ada Hipoteka dan Epiteka) yang mengandung hemiselulosa, silika dan pektin.
 Hidup di perairan yaitu air tawar dan air laut.
 Reproduksinya secara aseksual (Pembelahan Biner & Pembentukan spora) dan seksual (Penyatuan Gamet).

 Contohnya : Navicula, Synura, Mischococcus.
a)  Bentuk talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.
b)Ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu sebagai berikut.
      1. Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela seperti ini disebut pleuronematik. Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.
      2. Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior. 

Anggota Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela, yaitu:  Synura,  Ochromonas,  Chromulina,  Isochrysis,  Chrysochromulina,  Prymnesium. Kedua flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya (contohnya pada synura) ada pula yang sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas). Tidak semua Ganggang. keemasan memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
 c) Pada kloropas Ganggang keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan.  Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut leukosin). Selain itu di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.

1) Habitat Habitatnya di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah.
2) Cara hidup Ganggang keemasan hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis makanan sendiri karena memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis. Klorofil yang dimilikinya antara lain klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk juga fukbsantin.
3) Reproduksi Reproduksi pada Ganggang keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang disebut zoospora. Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang disebut auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya.
 4) Peranan Ganggang keemasan dalam kehidupan Ganggang keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai produsen di lingkungan perairan laut (Raven et al. 2005; Solomon e( al. 2005).

  C. Pyrrophyta (Dinoflagellata / Ganggang Api)

Ciri-Cirinya :
 Disebut dengan Ganggang api karena
 Beberapa spesies mampu berpendar (fluoresence) shg tampak bercahaya di malam hari.
 Menyebabkan warna merah kecoklatan di air laut bila dalam jumlah yang banyak (6-8 juta/liter).
 Organisme uniseluler, berdinding sel dan bersifat fotosintetik.
 Reproduksi dengan membelah diri.
 Mempunyai dua flagelum yang terletak di samping (Lateral) dan di ujung selnya (apikal).
 Beberapa spesies dikenal sebagai :
 produsen fitoplankton laut (Noctiluca scintillans)
 beberapa spesies menghasilkan toksin (Gymnodinium breve  neurotoksin)

. D. Chlorophyta (Ganggang Hijau)

Ganggang hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip dengan tumbuhan darat. Berdasarkan data molekuler saat ini, banyak ilmuwan yang memasukkan kelompok ini dalam kingdom Plantae.
 Ciri-Cirinya :
 Memiliki zat warna kuning / orange disebut Karoten.
 Memiliki klorofil.
 Ada yang Multiseluler dan ada yang Uniseluler.
 Memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa dengan amilum.
 Hidup di air tawar terutama air kolam, genangan air, ada juga yang hidup di air laut dangkal.
 Reproduksi aseksual dengan membelah diri, spora, fragmentasi.
 Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami.

Ganggang hijau mengandung bersel tunggal, kolonial , berserabut , dan multiseluler bentuk. Ganggang hijau dianggap nenek moyang tanaman pertama. Kedua jenis organisme memiliki karakteristik berikut dalam umum: Mereka memiliki dinding sel yang mengandung selulosa . Mereka memiliki klorofil 's a dan b. Mereka menyimpan makanan sebagai kanji dalam kloroplas .

a) Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.
b) Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.
c) Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau bintang. 
 Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA. Selain itu terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan lemak. Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum endo-plasma.
d) Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah).
e) Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil, Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
f) Inti sel Ganggang hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut eukarion.
g) Pada Ganggang hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.

 5) Habitat Habitat Ganggang ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah. Ada pula yang hidup di tempat yang kering.
 6) Cara hidup Ganggang hijau hidup secara autotrof. Ganggang ini berwarna hijau karena adanya klorofil a, b, beta-karoten, dan santofil. Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.
 7) Reproduksi Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna merah (stigma). Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.

  E. Phaeophyta (Ganggang Cokelat) 

Ciri-Cirinya :
 Ganggang coklat mempunyai pigmen dominan karoten yaitu fukosantin.
 Sebagian besar multiseluler berupa benang atau talus.
 Dinding sel mengandung pektin dan algin.
 Cadangan makanan disimpan dalam bentuk Laminarin. (Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada Ganggang ini berupa laminarin.)
 Hidup di air laut, sekitar pantai atau daerah pasang surut.
 Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora.
 Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami.
 Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asam alginat (algin). 
 Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat. 
 Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang, atau filamen tidak bercabang. 
Meskipun ganggang coklat coklat muncul karena pigmentasi, mereka fotosintesis. Mereka multisel dan berbagai ukuran dari kecil ke yang sangat besar. Banyak 50 m sampai 100 m panjang. Mereka sering ditemukan di sepanjang pantai berbatu di daerah beriklim sedang. Tubuh (Thallus) berisi holdfasts untuk lampiran, pisau, dan struktur batang-seperti yang memegang pisau disebut sebuah Stipe. Banyak spesies mengapung yang berfungsi dalam pengapungan. Mucilaginous (berlendir) bahan dalam menghambat sel dinding pengeringan pada individu terpapar saat air pasang padam. Sebagian besar spesies memiliki siklus hidup dengan bergantinya generasi . 

Warna Ganggang cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin) yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, Ganggang cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a, klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan diadinosantin. Ganggang cokelat merupakan Ganggang yang memiliki talus terbesar dibandingkan jenis Ganggang lainnya. Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp. atau Ganggang cokelat raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan tumbuh mencapai 15 cm per hari. 

Ganggang cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai sedang mengalami fase diploid dari siklus hidupnya. Ganggang cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan sedang. Hanya ada beberapa jenis Ganggang cokelat yang hidup di air tawar. Di daerah subtropis, Ganggang cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, Ganggang cokelat biasanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih. Cara hidup Ganggang cokelat bersifat autotrof. Foto-sintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang. 

Peranan Ganggang cokelat dalam kehidupan Ganggang cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin (asam alginat) yang merupakan bagian koloid dari Ganggang cokelat digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, losion, dan krem sehabis bercukur. Selain itu, Ganggang cokelat digunakan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya rendah. Phaeophyta memiliki pigmen dominan fukosantin, bertalus terbesar di antara Ganggang yang ada, dan memilliki pirenoid untuk menyimpan laminari di ruang antarsel. 

 F. Rhodophyta (Ganggang Merah) 

Ganggang merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi. Jenis Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna biru. 
Ciri-Cirinya :
 Ganggang merah mempunyai pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). 
 Sebagian besar adalah multiseluler berbentuk benang atau lembaran. 
 Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin. 
 Cadangan makanan berupa tepung florid. 
 Hidup di laut dalam. 
 Reproduksi aseksual dengan spora. 
 Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami. 
 Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak Ganggang merah yang tubuhnya dilapisi kalsium karbonat. 
 Tidak memiliki flagela. 
 Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia mikroribril terutama adalah xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel Ganggang merah mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial. 

 Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna kemerah-merahan. 

Cara hidup Ganggang merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada Ganggang lain. 

Reproduksi Ganggang merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus. 
Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium. 
Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain. 
Karpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen. Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol. 
Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif). 
Spermatium kemudian melekat pada trikogen. 
Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian bawah. karpogonium. 
Sumbat itu memisahkan karpogonium dan trikogen. 
Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang sporogen. 
Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan karpospora. 
Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma telanjang berbulu cambuk. 
Karpospora ini mula-mula berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru lengkap dengan alat-alat generatifnya. 

Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. 
Tetraspora akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. 
Gametangium jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan tetraspora, 

Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina, Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan Scicania furcellata. Habitat Ganggang merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup Ganggang cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah. Biasanya organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam. 

Ganggang merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan maupun di perairan tawar. Ganggang merah ditemukan terutama di lebih hangat, lautan tropis. Warna merah karena aksesori pigmen fotosintesis disebut phycoerythrin. Pigmen aksesori ganggang merah mampu menyerap cahaya biru dan hijau. 

Hal ini memungkinkan beberapa spesies untuk bertahan hidup di perairan dalam di mana cahaya biru dan hijau mendominasi. Beberapa spesies yang berserabut namun sebagian besar memiliki pola kompleks percabangan. Beberapa berkapur bentuk deposito kalsium karbonat di dinding sel mereka, yang memberikan kontribusi untuk perkembangan terumbu karang. 

Peranan Ganggang merah dalam kehidupan 
Ganggang merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. 
Di beberapa negara, misalnya Jepang, Ganggang merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. 
Beberapa Ganggang merah yang dikenal dengan sebutan Ganggang koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan Ganggang kural memiliki peran penting dalam pembentukan terumbu karang. Rhodophyta berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk menyimpan tepung fluorid dan fluoridosid. Ganggang merah tidak menghasilkan sel yang motil. 

MANFAAT GANGGANG BAGI MANUSIA 

 Sumber makanan yang bergizi (Chorella) 
 Sumber makanan berupa sayur (Ulva, Caulerpa, Enteromorpha) 
 Sebagai bahan pembuatan agar-agar (Eucheuma, Gelidium) 
 Sebagai bahan peledak, campuran semen, bahan penggosok, bahan isolasi, pembuatan saringan (Diatome) 
 Sebagai pupuk pertanian dan makanan ternak di pesisir pantai karena mengandung K (Laminaria lavaniea) 
 Sebagai obat penyakit gondok (Laminaria digitalis) 
 Sebagai bahan pengental pada es krim atau bahan pelekat pada plastik, kosmetik dan tekstil (Macrocystis dan Laminaria) 

 Ciri-ciri Ganggang cokelat (Phaeophyta) Ganggang merah (Rhodophyta) Ganggang keemasan (Chrysophyta) Ganggang hijau (Chlorophyta) Contoh Turbinaria Fucus Sargassum Gracilaria Gelidium Eucheuma Navicula Pinnularia Synura Chlorella Ulva Spirogyra Pigmen klorot’il a dan c, fukosantin, karolen, . sanlofil klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin, fikoeritrin klorofil a dan c, B-karoten, santofil klorofil a, b, B-karoten, santofil 

Habitat pantai, air laut, air tawar air tawar dan air laut air tawar dan air laut 90% di air tawar dan 10% di laut Bentuk talus benang atau seperti tumbuhan tingkat tinggi benang atau seperti tumbuhan tingkat tinggi batang atau seperti telapak tangan benang, lembaran, bola 

Reproduksi 
1. aseksual zoospora berflagela dua dan fragmentasi spora haploid zoospora berflagela banyak zoospora 
 2. seksual Isogami/ oogami persatuan sel spermatium dan karpogonium persatuan sel sperma dan ovum konjugasi Dinding sel selulosa, asam alginat manan dan xilan kersik/silika selulosa.

 Peranan Fitoplankton dalam ekosistem air, asam alginat untuk industri makanan, farmasi, dan pupuk bahan agar-agar dan sup plankton, produsen di perairan laut fitoplankton dalam ekosistem air, bahan makanan