Pengen tahu tentang Protista? Full nih...! klik!
Pengertian Protista + Protista Menyerupai Hewan
Protista Menyerupai Tumbuhan
Pengertian Protista + Protista Menyerupai Hewan
Protista Menyerupai Tumbuhan
Di bawah ini materi tentang Biologi-PROTISTA
Lengkap!
2. PROTISTA MENYERUPAI TUMBUHAN (GANGGANG)
Ciri-Ciri Ganggang :
- Uniseluler dan Multiseluler.
- Punya klorofil dan bersifat fotosintetik.
- Bentuknya ada yang Makroskopis dan Mikroskopis.
- Hidupnya Soliter atau berkoloni.
- Thalophyta (belum dapat dibedakan akar, batang dan daun)
- Habitatnya di tempat berair.
- Ganggang dikelompokkan menjadi 6 filum yaitu :
Euglenophyta,Chrysopyta,Pyrrophtya, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.
Struktur dan Fungsi Tubuh:
Sel Ganggang mempunyai Kloroplas yang mengandung pigmen untuk menyerap cahaya matahari.
Di dalam Kloroplas ada Pirenoid sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Bentuk Ganggang ada macam-macam :
Mangkuk, cakram, sabuk, jala dan spiral.
REPRODUKSI GANGGANG
Aseksual:
Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel
anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan
cara pembelahan sel umumnya terjadi pada Ganggang bersel tunggal.
Ganggang berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen
umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah
terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.
Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, Ganggang juga dapat
bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel
tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang
bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora
merupakan calon individu baru.
Seksual:
Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot
dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual,
yaitu isogami dan oogami.
Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar
dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina
dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.
Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet
betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak,
sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot
yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut
oospora
Proses oogami adalah sebagai berikut.
Ujung
lembaran talus yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang
mengandung alat pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang
mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoid) dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan
benang-benang mandul (parafisis).
Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama
lain pada filamen pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan
tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 64 spermatozoid.
Oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai. Oogonium jumlahnya
sangat banyak dan tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi,
hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari
setiap 100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu
membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu
substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid.
KLASIFIKASI GANGGANG
A. Euglenoid (Euglenophyta)
Ciri-Cirinya :
Uniseluler dan tidak mempunyai dinding sel.
Memiliki klorofil sehingga dapat berfotosintesis.
Alat geraknya berupa bulu cambuk (flagel).
Reproduksi secara aseksual dengan Pembelahan Biner.
Hidup di perairan tawar.
Contohnya :
Euglena viridis
B. Chrysophyta (Ganggang Pirang Keemasan)
Ganggang
keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe
flagela sel. Ganggang keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten, dan
santofil.
Ciri-Cirinya :
Mempunyai pigmen Karoten dan Santofil yang warnanya kuning keemasan.
Uniseluler atau multiseluler yang hidupnya berkoloni atau soliter.
Tidak punya alat gerak flagel.
Dinding se seperti cangkang (ada Hipoteka dan Epiteka) yang mengandung hemiselulosa, silika dan pektin.
Hidup di perairan yaitu air tawar dan air laut.
Reproduksinya secara aseksual (Pembelahan Biner & Pembentukan spora) dan seksual (Penyatuan Gamet).
Contohnya : Navicula, Synura, Mischococcus.
a) Bentuk talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.
b)Ganggang keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu sebagai berikut.
1. Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut
mastigonema. Flagela seperti ini disebut pleuronematik. Flagela
pleuronematik mengarah ke anterior.
2. Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke posterior.
Anggota
Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela, yaitu: Synura, Ochromonas,
Chromulina, Isochrysis, Chrysochromulina, Prymnesium.
Kedua flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya
(contohnya pada synura) ada pula yang sedikit berbeda panjangnya
(contohnya pada Ochromonas). Tidak semua Ganggang. keemasan memiliki
flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau
dua flagela yang sama bentuknya.
c)
Pada kloropas Ganggang keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang
merupakan tempat persediaan makanan. Persediaan makanan berupa
krisolaminarin (dahulu disebut leukosin). Selain itu di dalam vakuola
terdapat tetes-tetes minyak.
1) Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah.
2)
Cara hidup
Ganggang keemasan hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis
makanan sendiri karena memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis.
Klorofil yang dimilikinya antara lain klorofil a, klorofil c, dan
karotenoid, termasuk juga fukbsantin.
3)
Reproduksi
Reproduksi pada Ganggang keemasan dapat terjadi secara aseksual dan
seksual. Reproduksi aseksual dengan cara membelah diri menghasilkan
spora motil berflagela, yang disebut zoospora. Reproduksi seksual dengan
cara membentuk sel khusus yang disebut auksospora. Auksospora adalah
zigot yang dilindungi oleh suatu dinding sel yang berbeda dengan dinding
sel pada umumnya.
4) Peranan
Ganggang keemasan dalam kehidupan
Ganggang keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan
penting sebagai produsen di lingkungan perairan laut (Raven et al. 2005;
Solomon e( al. 2005).
C. Pyrrophyta (Dinoflagellata / Ganggang Api)
Ciri-Cirinya :
Disebut dengan Ganggang api karena
Beberapa spesies mampu berpendar (fluoresence) shg tampak bercahaya di malam hari.
Menyebabkan warna merah kecoklatan di air laut bila dalam jumlah yang banyak (6-8 juta/liter).
Organisme uniseluler, berdinding sel dan bersifat fotosintetik.
Reproduksi dengan membelah diri.
Mempunyai dua flagelum yang terletak di samping (Lateral) dan di ujung selnya (apikal).
Beberapa spesies dikenal sebagai :
produsen fitoplankton laut (Noctiluca scintillans)
beberapa spesies menghasilkan toksin (Gymnodinium breve neurotoksin)
.
D. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Ganggang
hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang
mirip dengan tumbuhan darat. Berdasarkan data molekuler saat ini,
banyak ilmuwan yang memasukkan kelompok ini dalam kingdom Plantae.
Ciri-Cirinya :
Memiliki zat warna kuning / orange disebut Karoten.
Memiliki klorofil.
Ada yang Multiseluler dan ada yang Uniseluler.
Memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa dengan amilum.
Hidup di air tawar terutama air kolam, genangan air, ada juga yang hidup di air laut dangkal.
Reproduksi aseksual dengan membelah diri, spora, fragmentasi.
Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami.
Ganggang
hijau mengandung bersel tunggal, kolonial , berserabut , dan
multiseluler bentuk. Ganggang hijau dianggap nenek moyang tanaman
pertama. Kedua jenis organisme memiliki karakteristik berikut dalam
umum: Mereka memiliki dinding sel yang mengandung selulosa . Mereka
memiliki klorofil 's a dan b. Mereka menyimpan makanan sebagai kanji
dalam kloroplas .
a) Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.
b) Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.
c) Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau bintang.
Di
dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA. Selain itu terdapat pirenoid
sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan lemak.
Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum
endo-plasma.
d) Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah).
e)
Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola
kontraktil, Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
f) Inti sel Ganggang hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut eukarion.
g) Pada Ganggang hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.
5) Habitat
Habitat Ganggang ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah. Ada pula yang hidup di tempat yang kering.
6)
Cara hidup
Ganggang hijau hidup secara autotrof. Ganggang ini berwarna hijau karena
adanya klorofil a, b, beta-karoten, dan santofil. Ada pula yang
bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.
7)
Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora
yang dapat bergerak atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti
buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil,
dan satu bintik mata berwarna merah (stigma).
Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya
zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.
E. Phaeophyta (Ganggang Cokelat)
Ciri-Cirinya :
Ganggang coklat mempunyai pigmen dominan karoten yaitu fukosantin.
Sebagian besar multiseluler berupa benang atau talus.
Dinding sel mengandung pektin dan algin.
Cadangan makanan disimpan dalam bentuk Laminarin. (Memiliki pirenoid
yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada Ganggang ini
berupa laminarin.)
Hidup di air laut, sekitar pantai atau daerah pasang surut.
Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora.
Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami.
Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan
bagian luar tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel
terdapat asam alginat (algin).
Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada tumbuhan darat.
Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang, atau filamen tidak bercabang.
Meskipun
ganggang coklat coklat muncul karena pigmentasi, mereka fotosintesis.
Mereka multisel dan berbagai ukuran dari kecil ke yang sangat besar.
Banyak 50 m sampai 100 m panjang. Mereka sering ditemukan di sepanjang
pantai berbatu di daerah beriklim sedang. Tubuh (Thallus) berisi
holdfasts untuk lampiran, pisau, dan struktur batang-seperti yang
memegang pisau disebut sebuah Stipe. Banyak spesies mengapung yang
berfungsi dalam pengapungan. Mucilaginous (berlendir) bahan dalam
menghambat sel dinding pengeringan pada individu terpapar saat air
pasang padam. Sebagian besar spesies memiliki siklus hidup dengan
bergantinya generasi .
Warna
Ganggang cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin)
yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada
jaringan. Selain fukosantin, Ganggang cokelat juga mengandung pigmen
lain seperti klorofil a, klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan
diadinosantin.
Ganggang cokelat merupakan Ganggang yang memiliki talus terbesar
dibandingkan jenis Ganggang lainnya. Pada kondisi yang sesuai,
Macrocystis sp. atau Ganggang cokelat raksasa dapat mencapai panjang 100
meter dan kecepatan tumbuh mencapai 15 cm per hari.
Ganggang
cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai sedang mengalami fase
diploid dari siklus hidupnya.
Ganggang cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu
agak dingin dan sedang. Hanya ada beberapa jenis Ganggang cokelat yang
hidup di air tawar.
Di daerah subtropis, Ganggang cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu
daerah literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, Ganggang cokelat
biasanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih.
Cara hidup
Ganggang cokelat bersifat autotrof. Foto-sintesis terjadi di helaian
yang menyerupai daun. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai
yang menyerupai batang.
Peranan
Ganggang cokelat dalam kehidupan
Ganggang cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin
(asam alginat) yang merupakan bagian koloid dari Ganggang cokelat
digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, salep, obat pembersih
gigi, losion, dan krem sehabis bercukur. Selain itu, Ganggang cokelat
digunakan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk karena kandungan
nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya rendah.
Phaeophyta memiliki pigmen dominan fukosantin, bertalus terbesar di
antara Ganggang yang ada, dan memilliki pirenoid untuk menyimpan
laminari di ruang antarsel.
F. Rhodophyta (Ganggang Merah)
Ganggang
merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau
kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan
mengandung klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, warna
lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang
mengadakan fluoresensi. Jenis Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin
yang memberi warna biru.
Ciri-Cirinya :
Ganggang merah mempunyai pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah).
Sebagian besar adalah multiseluler berbentuk benang atau lembaran.
Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin.
Cadangan makanan berupa tepung florid.
Hidup di laut dalam.
Reproduksi aseksual dengan spora.
Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami.
Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak Ganggang merah yang tubuhnya dilapisi kalsium karbonat.
Tidak memiliki flagela.
Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel
sebelah dalam tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun
dari lendir. Komponen kimia mikroribril terutama adalah xilan, sedangkan
komponen kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel
Ganggang merah mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai
komersial.
Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang
terletak di dalam kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan atau hasil asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis
karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid, fluoridosid
(senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika
ditambah lodium menunjukkan warna kemerah-merahan.
Cara
hidup
Ganggang merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang
heterotrof, yaitu yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat
parasit pada Ganggang lain.
Reproduksi
Ganggang
merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung
cabang talus.
Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium.
Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain.
Karpogonium
terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah membesar
seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan
dinamakan trikogen. Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang
membesar seperti botol.
Spermatium mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif).
Spermatium kemudian melekat pada trikogen.
Setelah
dinding perlekatan terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk dalam
karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian
bawah. karpogonium.
Sumbat itu memisahkan karpogonium dan trikogen.
Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang sporogen.
Dalam
sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang
masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut
dinamakan karpospora.
Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma telanjang berbulu cambuk.
Karpospora
ini mula-mula berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh
menjadi individu baru lengkap dengan alat-alat generatifnya.
Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora.
Tetraspora akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina.
Gametangium jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan tetraspora,
Contoh
anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina, Palmaira,
Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan
Scicania furcellata.
Habitat
Ganggang merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada
tempat hidup Ganggang cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah
diketahui, hidup di perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah.
Biasanya organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam.
Ganggang
merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di
lautan maupun di perairan tawar. Ganggang merah ditemukan terutama di
lebih hangat, lautan tropis. Warna merah karena aksesori pigmen
fotosintesis disebut phycoerythrin. Pigmen aksesori ganggang merah mampu
menyerap cahaya biru dan hijau.
Hal
ini memungkinkan beberapa spesies untuk bertahan hidup di perairan
dalam di mana cahaya biru dan hijau mendominasi. Beberapa spesies yang
berserabut namun sebagian besar memiliki pola kompleks percabangan.
Beberapa berkapur bentuk deposito kalsium karbonat di dinding sel
mereka, yang memberikan kontribusi untuk perkembangan terumbu karang.
Peranan Ganggang merah dalam kehidupan
Ganggang
merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara
lain sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum.
Di
beberapa negara, misalnya Jepang, Ganggang merah ditanam sebagai sumber
makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai
bahan yang dipakai untuk mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan
bakteri.
Beberapa Ganggang merah
yang dikenal dengan sebutan Ganggang koral menghasilkan kalsium karbonat
di dinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi
terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan Ganggang kural memiliki peran
penting dalam pembentukan terumbu karang.
Rhodophyta berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk
menyimpan tepung fluorid dan fluoridosid. Ganggang merah tidak
menghasilkan sel yang motil.
MANFAAT GANGGANG BAGI MANUSIA
Sumber makanan yang bergizi (Chorella)
Sumber makanan berupa sayur (Ulva, Caulerpa, Enteromorpha)
Sebagai bahan pembuatan agar-agar (Eucheuma, Gelidium)
Sebagai bahan peledak, campuran semen, bahan penggosok, bahan isolasi, pembuatan saringan (Diatome)
Sebagai pupuk pertanian dan makanan ternak di pesisir pantai karena mengandung K (Laminaria lavaniea)
Sebagai obat penyakit gondok (Laminaria digitalis)
Sebagai bahan pengental pada es krim atau bahan pelekat pada plastik, kosmetik dan tekstil (Macrocystis dan Laminaria)
Ciri-ciri
Ganggang cokelat (Phaeophyta) Ganggang merah (Rhodophyta) Ganggang keemasan (Chrysophyta) Ganggang hijau (Chlorophyta)
Contoh
Turbinaria Fucus Sargassum
Gracilaria Gelidium Eucheuma
Navicula Pinnularia Synura
Chlorella Ulva Spirogyra
Pigmen
klorot’il a dan c, fukosantin, karolen, . sanlofil
klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin, fikoeritrin
klorofil a dan c, B-karoten, santofil
klorofil a, b, B-karoten, santofil
Habitat
pantai, air laut, air tawar
air tawar dan air laut
air tawar dan air laut
90% di air tawar dan 10% di laut
Bentuk talus
benang atau seperti tumbuhan tingkat tinggi
benang atau seperti tumbuhan tingkat tinggi
batang atau seperti telapak tangan
benang, lembaran, bola
Reproduksi
1. aseksual
zoospora berflagela dua dan fragmentasi
spora haploid
zoospora berflagela banyak
zoospora
2. seksual
Isogami/ oogami
persatuan sel spermatium dan karpogonium
persatuan sel sperma dan ovum
konjugasi
Dinding sel
selulosa, asam alginat
manan dan xilan
kersik/silika
selulosa.
Peranan
Fitoplankton dalam ekosistem air, asam alginat untuk industri makanan, farmasi, dan pupuk
bahan agar-agar dan sup
plankton, produsen di perairan laut
fitoplankton dalam ekosistem air, bahan makanan
blog nya bagus :-)
ReplyDeletetapi lebih bagus materinya dikasih gambar ..