--- contact me: liaayuka@gmail.com --- follow me: @violettice --- contact me: liaayuka@gmail.com --- follow me: @violettice ---
RSS

Monday, November 24, 2014

Unintended Love~

Seberapapun kenal, seberapapun berharap, seberapapun cinta, jika memang bukan orang yang tepat, maka akan selalu ada cara untuk dijauhkan.
seberapapun asing, seberapapun tak ada irisan keperluan, seberapapun mengabaikan, jika memang dia orang yang tepat, maka akan selalu ada cara untuk didekatkan, untuk dibersamakan.

Apa lagi yang bisa kulakukan, jika ternyata usaha dan harapanku tak sesuai dengan yang Tuhan putuskan. Mungkin memang begini. Kadang, kita sengaja dibersamakan dengan orang yang salah sebelum di pertemukan dengan orang yang tepat agar selanjutnya kita lebih menghargai dan belajar bersama orang yang tepat itu.

Kamu adalah seseorang baru yang tak pernah kuduga sebelumnya. Kamu yang asing, ada saja cara Tuhan mempertemukan kita.

Kebersamaan kita yang tak disengaja, bagaimana bisa membuat aku kemudian melihatmu sebagai sosok baru di hidupku.

Kamu adalah cinta yang tak kusengaja. 

Dan di sini... Di Semarang, dimana cinta dan citaku dimulai...

(thx to: Semarang, UPGRIS, Jurusan Teknik Informatika, ELKA Sinematografi)

Wednesday, August 20, 2014

Kamuku Telah Pulang


Meski rasa sakit itu masih sering terasa tiap aku mengingat kamu. Rasa percaya yang kubangun sejak kamu menyatakan perasaan padaku dan keinginanmu untuk berkomitmen, tak lagi sekokoh dulu. Sebab bola penghancur telah berhasil menghantamnya. Terkadang, diam-diam air mataku menetes hanya karena menyadari bahwa kesetiaanmu tak seperti yang kukagumi. Kecemburuanmu yang membuatku merasa bersalah ketika aku terlanjur menerima bunga dari orang lain seperti keegoisan yang kamu tutupi. Kusadari bahwa kamu egois ketika cemburu sedemikian berlebihannya pada para laki-laki yang mendekatiku, padahal diam-diam kamu mengincar seorang perempuan dan segera meninggalkanku ketika menemukan kesalahanku untuk kamu jadikan alasan.

Kesakitan... Kerapuhan...
Membuatku menyadari bahwa perasaanku terlalu dalam dan tak pantas aku berikan pada seseorang yang belum menjadi imamku. Aku terlalu mengagumi cinta pertama yang ternyata sempat kumiliki menjadi kekasih pertama.

Lalu kamu datang lagi dengan segala kebaikan yang kamu tampakkan. Penyesalan dan tekatmu untuk meminta kepercayaanku sekali lagi. Berharap untuk kembali bersama membangun tembok yang waktu itu kamu hancurkan paksa.
Sebenarnya? Siapa sebenarnya kamu?
Kamu yang berpura-pura baik tapi ternyata kejam?
Atau kamu yang memang baik namun khilaf dan kini kembali seperti dulu?
Harus bagaimana aku menilai kamu, sementara ada dua sosok kamu yang berkebalikan di mataku?

Namun Tuhan mengajariku untuk berpikir positif. Dan aku melakukannya ketika aku melihatmu. Dan kamu adalah yang saat ini menemaniku hampir tiap hari di kamar rumah sakitku. Kamu yang selalu menyemangatiku agar kuat meski harus dioperasi berkali-kali. Kamu yang membuatku tertawa ketika aku masih merasakan sakit hingga aku melupakan rasa sakit itu. Kamu yang sabar ketika aku selalu merengek manja.

Kamuku telah pulang.

Akhirnya aku berada di sini. Dengan perasaan yang sama pada orang yang sama. Aku bisa apa? Ketika hatiku masih menginginkannya, dan otakku masih memikirkannya. Serta nuraniku bersikap bijak untuk memberinya kesempatan kedua. Bukankah setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua? Kami membuka lembaran baru. Aku berusaha menghapus segala tentang perempuan itu yang tak lagi mengganggu hubungan kami. Aku terus berdoa agar kesetiaannya menebal dengan adanya kejadian itu. Aku berusaha memaafkan meski tidak juga mampu melupakan.

Maka sepulang kamu ke rumah di hatiku, rumah itupun kian lama kembali rapi oleh kepulangan kamu. Dan sekembalinya hubungan kita, maka kamu mengajakku merayakan Anniversary yang sempat tertunda.

Terima kasih untuk berbuka bersama kita sambil menikmati cahaya oranye di pantai.
Terima kasih untuk kado Anniv, boneka sebesar kamu yang memang mirip kamu.
Dan... Bolehkah aku jujur?
Aku masih ingin menyandarkan tubuhku dengan kamu yang berbaring bersama diselimuti langit malam. Dalam pantai malam yang penuh angin dingin, dan aku yang masih mengenakan jaketmu, aku mendengar bisikan angin.
Maka diam-diam aku membandingkanmu dengan bintang-bintang di atasku, dan rupanya malam itu sinarmu kembali seterang bintang di langit. Dan aku setuju pada angin pantai, bahwa sepertinya sinarmu saat itu lebih terang, karena kamu berada paling dekat denganku di antara bintang lainnya.
Bukan. Tetapi karena perasaan bahagiamu, menyesalmu dan tekatmu untuk tidak akan mengecewakanku lagi. 

Dalam kegelapan di pantai yang hanya disinari cahaya bintang, aku berdoa...

Tuhan, jangan biarkan bintangku ini meredup lagi.

Tuesday, July 1, 2014

Forgive You

Memaafkan bukan berarti melupakan.
Aku memaafkanmu karena aku sadar kamu pernah menjadi sahabat yang baik. Kamu pernah menjadi kekasih yang baik. Lalu kamu menjadi mantan yang buruk, dan orang asing yang sama sekali tidak kukenal. Tapi aku memaafkanmu ketika kamu berniat kembali menjadi teman yang baik.

Siapa yang tahu kalau hubungan kita yang menjadi teman justru mengembalikanku pada penjara yang kamu buat. Mungkin seharusnya kamu tidak kembali. Mungkin seharusnya kamu tetap menjadi orang asing. Namun aku tidak dapat mencegah niat baik seseorang untuk meminta maaf, dan berkata dia menyesal. Baiklah, mungkin Tuhan ingin menjadikanku pribadi yang lebih tegar dan pemaaf.

Aku memaafkan kamu. Benar-benar memaafkanmu meskipun aku tidak bisa melupakan pengkhianatan yang kamu buat, dan kebencian yang kamu rasakan padaku waktu itu. Aku tidak bisa untuk tidak menoleh ke belakang untuk mengingat kekacauan apa yang kamu buat pada hubungan kita. Seandainya kamu benar-benar menyesal dan tidak akan pernah melakukannya lagi. Ya Tuhan, apakah aku berharap kamu meminta maaf berarti kamu pulang kembali padaku?
Aku menepis harapan itu. Aku sudah lelah berharap. Aku sudah lelah menunggu.

Lagi pula, mereka sudah terlanjur berharap padaku. Mereka menungguku sejak aku masih kacau karenamu. Dan mereka ada ketika aku masih memikirkanmu.
Salah satu dari mereka mungkin orang yang tepat dan tidak akan meninggalkanku, seperti yang kamu lakukan.

Aku memaafkanmu, bukan berarti kita otomatis kembali jadi pasangan.
Lalu bagaimana bisa kamu berpikir demikian ketika aku berhasil menepis harapan itu?
Bagaimana bisa kamu cemburu ketika aku menemui laki-laki yang bukan kamu?
Bagaimana bisa kamu marah ketika aku tidak mengakuimu sebagai kekasihku lagi?

Maka kitapun berada pada jalan kita masing-masing. Kamu yang kembali jadi orang asing dan aku dengan kepayahanku yang masih memperhatikanmu diam-diam. Orang asing menyebalkan yang masih kupedulikan membuatku terjebak lagi. Seburuk itukah keadaanmu tanpa aku? Dan sebegitu menyesalnya kah kamu atas perbuatanmu?

Aku terjebak pada kebimbangan. Aku ingin memilih salah satu dari mereka yang akan membawaku pada kisah baru. 'Dia lebih good-looking, satunya lagi lebih tajir, kalau dia lumayan keren dan tajir juga. Dan mereka selalu baik padaku.' Aku terus meyakinkan diri sendiri dengan memuji mereka  sementara aku tahu hanya kamu yang bisa membuatku nyaman. Aku membujuk hatiku untuk mengabaikanmu sementara hatiku berteriak masih menginginkanmu.
Aku bisa apa?

Wednesday, June 25, 2014

Akankah Kamu Pulang?

Apa yang membuat pengkhianatan itu terjadi? Sementara aku tak pernah sekalipun melakukan itu padamu. Rasa sakit ketika kesetiaan itu tidak dihargai sangat sulit kututupi. Bagaimana bisa kamu meninggalkanku untuk seseorang yang belum tentu lebih baik dari aku? Bagaimana bisa kamu memilih pergi ketika perasaanku semakin dalam padamu? Bagaimana bisa kamu lelah akan sikap burukku sementara aku pantang menyerah menerima keburukanmu?

Apakah ini cinta?

Mereka bilang, pasangan yang akan Anniversary bakal mendapat ujian hubungan yang berat?
Kadang kuharap, ini memang ujian. Dan kuharap kita akan lulus dan kembali ke tingkat yang lebih tinggi. Akan tetapi, aku sadar. Untuk apa aku berharap dan berjuang melawan kebencianku sementara kamu tetap ingin terlepas.

Kekecewaan dan rasa sakit yang kamu berikan rupanya belum memuaskanmu. Entah apa yang membuatmu sangat membenciku demi seorang sosok ketiga itu. Sosok ketiga yang bahkan baru kamu kenal. Rasanya ada yang menghantam di jantungku ketika aku harus menyadari perubahan pada dirimu. Apakah tak ada sedikitpun rasa yang masih tertinggal untukku? Sebenci itukah kamu padaku hanya karena aku berusaha memperjuangkanmu dari orang ketiga yang merebutmu dariku?
Aku sadar... Aku sangat bodoh di situasi ini. Tak ada seorangpun yang mendukung perjuanganku yang memperjuangkan seorang pengkhianat. Tentu saja mereka berharap aku mendapatkan seseorang yang lebih menghargaiku. Tentu saja...

Aku rapuh. Aku membenciku seperti kamu membenci diriku. Aku membenciku yang tidak mampu balas membencimu.
Ketika aku memutuskan untuk pertama kalinya memiliki dan dimiliki oleh seorang yang kusayang, haruskah seseakit ini?

Waktu... Kupikir hanya waktu yang dapat mengobati luka yang kamu goreskan. Tapi nyatanya, luka itu terlalu dalam hingga tak juga terobati. Dan waktu, hanya membantuku untuk terbiasa dengan luka itu.

Ketika orang-orang yang lebih peduli dikirimkan oleh Tuhan, aku masih belum mampu melupakan kamu. Namamu masih mendiami satu-satunya rumah di hatiku. Meskipun rumah itu sudah hancur berantakan ditinggal oleh kamu. Dan aku belum siap mengizinkan salah satu dari mereka masuk ketika namamu masih berada di sana. Aku ingin membereskannya sebelum membiarkan dia masuk. Membereskan, seakan aku yakin kamu tidak akan pulang. Iya, mungkin kamu tidak akan pulang karena kamu sudah menemukan tempat yang lebih indah dari rumah. Seandainya kamu tahu, bahwa di sinilah rumahmu dan tempat itu hanya persinggahan.
Tapi mungkin memang seharusnya aku membereskannya segera. Mungkin dia akan menjaga rumah itu lebih baik dari pemilik sebelumnya.

***

Lalu dia berbisik, "Bolehkah aku membantumu membereskannya? Bukankah sesuatu yang dikerjakan bersama akan lebih cepat dan mudah?"

Sunday, June 22, 2014

Hard May

Hi readers!
Lama tak jumpaaa ;)

Akhirnya setelah sekian lama gue disibukkan oleh aktivitas Duta, gue bisa kembali menyapa Dumay.
Sumpah, gue capek banget sama tekanan dan kewajiban gue sebagai pelajar. Tapi tetep gue jalani dengan hati yang lapang.
Selama berbulan-bulan gue mesti berhadapan dengan soal-soal dan bacaan.
Berangkat pagi pulang sore demi ujian nasional.
Bahkan gue sempet ngedrop juga.

 14 April 2014
Akhirnya gue dan temen-temen pun berjuang di medan perang.
Soal-soalnya ituu oh em gee bangettt.. Soal-soal bertaraf internasional disuguhkan pada kami.
Selain dibedakan dalam 20 paket soal, soal juga menggunakan QR code.
Ya ampunn, sebegitu ketatnyaa..
Tapi tetep aja, penjualan kunci jawaban dimana-mana.
Gue heran. Tapi gue tetep berjuang tanpa kunci itu kok.

Tapi, gue sebagai pelajar yang berjuang yang dirundung sedih, pusing, frustasi menghadapi soal ujian, merasa tidak adil oleh perlakuan menteri pendidikan.
Padahal gue nyoba soal-soal ujian nasional tahun lalu, itu tarafnya mudah.
Hla pas tahun gue, soalnya dibikin bertaraf internasional. OMG!



 

Nih respon temen-temen seperjuangan..
Tuhkan!
Soal olimp internasional jadi penentu kelulusan. Gimana coba?

Kimia. Entah kenapa, pelajaran itu berasa paling susah di gue sejak dulu.
Sehingga soal internasional kimia berasa paling menyayat otak banget.
Gue frustasi dan pasrah.
Selesai ngerjain, pas pulangnya, air matapun menetes. Gue takut nggak lulus gegara kimia.


 10 Mei 2014
 Gue pisah sama doi. *gak penting*

 14 Mei 2014
Doi udah jadian sama cewe lain.
Hati gue teriris menyadari takdir bahwa gue digantikan secepat itu. Bahkan kemungkinan, gue pisah karena dia lebih milih cewe itu.

 20 Mei 2014
Gue dag dig dug nunggu hasil pengumuman. Gue yang masih galau karena mantan, memutuskan nunggu hasil di rumah. Bukan di sekolah kaya temen-temen gue. Gue nggak terpuruk kok, gue cuman males kalo tiba-tiba ketemu doi.
Pukul lima sore, mama belum juga pulang. Gue panik, cemas, khawatir, campur aduk. Padahal pas smp gue nggak sekhawatir ini.
Dan mama yang membawa amplop putih dari sekolahpun datang.
GUE LULUUUUSSSS
Rasanya tuh legaaa banget. Mama juga sempet nyatet nilai UN gue.
Skhu belum keluar soalnya. Jadi kalau mau tahu nilai, harus nyatet sendiri yang ada di daftar nilai UN punya walikelas.
Gue yang tadinya berbunga-bunga mendadak syok.
Nilai kimia gue ancurrr.
Jumlah total nilai gue jadi jelek gegara terkontaminasi sama nilai kimia.
Gue pengen nangis. Tapi gue berusaha tegar.
Gue nasehatin diri gue sendiri, 'yang penting lulus.'

27 Mei 2014
Menuju tengah hari, gue udah mantengin laptop buat nunggu pengumuman snmptn.
Gue takut banget. Pasalnya prodi yang gue ambil ternyata jadi prodi teramai peminatnya nomor 4 se-Indonesia. Bahkan di sekolah gue udah ada 4 anak yang sama ambil prodi+univnya.
Pukul 12.00 tepat. Gue langsung menuju web snmptn.
To the point aja, Gue kurang beruntung.
Lagi-lagi, gue nahan diri buat nggak nangis. Gue berusaha tegar.
Tapi, rasanya sakiiittt banget itu pas di sosmed, temen-temen yang lolos langsung update status tentang keberhasilannya. Foto-foto hasil screencapture kalau mereka nggak bohong, dan emang lolos snmptn.
Gue ikut seneng sama keberhasilan mereka. Gue seneng. Tapi, gimanapun juga, rasanya tetep sakit.
Nggak bisakah nggak perlu pamerin keberhasilan kalian gitu? Kan kasian yang pada nggak lolos..
Well, mereka nggak salah. Guenya aja mungkin yang terlalu sensi.
Padahal gue pengen banget masuk komunikasi.
Yahh... meskipun gue lintas jurusan. Tapi gue dengeer-denger temen-temen sekolah gue yg pada ambil komunikasi, semuanya gagal.
Sedih banget kan...

Malemnya, air mata gue tumpah.
Gue nangis berjam-jam di atas tempat tidur.
Air mata yang udah gue bendung sejak kemarin, sejak tanggal 10 Mei akhirnya banjir juga.
Gue pikir, gue udah cukup kuat. Tapi sepertinya gue rapuh.
Gue cengeng.
Gue juga ngecewain ortu gue dengan kegagalan gue.

29 Mei 2014
Cobaan belum selesai. Gue nginep di rumah sakit dan harus menjalani operasi.
Bukan operasi berat, tapi tetep namanya operasi dan serius.
Hari itu adalah operasi gue yang kedua kalinya.
Gue berusaha tegar lagi.
Meskipun gue ngerasa, bulan Mei tahun ini, jadi bulan yang berat banget buat hidup gue.

Tiba-tiba gue keinget status gue di bulan April...



Maksudnya karena di bulan Mei bakal ada pengumuman kelulusan dan juga, anniversary gue sama doi.
Iya, status itu gue buat sebelum gue tau, kalo nilai kimia gue ancur.
Sebelum gue tau kalo gue bakal gagal snmptn.
Sebelum gue tau kalo percintaan gue bakal berakhir.
Sebelum gue tau kalo gue bakal dioperasi.

But..
At least, gue bisa jadi pribadi yang lebih kuat dan tegar.
Bismillah..
Sbmtpn gue ketrima :) aamiin.

Sunday, May 25, 2014

The Story of Us

25 May 2014
Bermula dari janji kita setahun lalu,
ketika kamu ingin bersamaku untuk menjadi kita.

Bukankah kisah kita terlalu lucu untuk ditangisi?
Kamu memilihku, kamu mengejarku..
Kamu mendapatkanku, kamu mencintaiku..
Kamu meninggalkanku, kamu melepaskanku..
Dan aku terlalu lelah untuk memperjuangkan kisah kita, sendirian.
Maka, kuputuskan untuk berbalik arah, tak lagi mengikuti arahmu.

Setahun bersamaku, apakah tak berarti bagimu hingga kamu meninggalkanku begitu saja?


The Story of Us

This is just another story bout boy meets girl,
Ini sebuah kisah tentang lelaki bertemu perempuan
Boy leaves her
Si lelaki meninggalkannya
Crashes her world.
Menghancurkan dunianya
This is the story bout me and you,
Ini kisah tentang aku dan kau,
And everything that we been through
Dan semua yang telah kita lewati

This ain't no fairytale kinda story babe,
Ini bukan cerita dongeng, sayang
This was real.
Ini nyata
Never thought that one day I'd be able to tell you how I feel
Tak pernah terpikir suatu hari aku bisa memberitahumu perasaanku
Don't you remember that night, that saturday night,
Tak ingatkah kau malam itu, sabtu malam itu,
You took my hand and it felt so right
Kau genggam tanganku dan itu terasa sempurna
And at that moment I told you about my dreams,
Dan ketika itu kukatakan padamu tentang mimpi-mimpiku
everything I wanted us to be...
Segala inginku tentang kita


Summer passed quick, all was ending
Musim panas berlalu cepat, semuanya berakhir
And I could feel fall on my shoulders
Dan bisa kurasa bahuku terasa lemas
I was waiting till May
Aku menunggu hingga Mei
and I'd see your face but in that moment I knew it was over.
dan aku ingin melihat wajahmu namun saat itu aku tahu semuanya telah usai
And I remember that day, you moved away
Dan aku ingat hari itu, kau berlalu pergi
Every little bit of my heart just sank
Seluruh hatiku remuk redam
I remember what happened when I came home,
Aku ingat yang terjadi saat kupulang,
I ran to my room and closed the door...
Aku berlari ke kamarku dan kututup pintu ...



Bagaimana cara terbaik melupakan cinta pertama? 
Maka kuanggap kamu seperti cinta monyet.
Ketika aku tidak mampu melupakan kenangan kebersamaan kita,
Maka kubayangkan kebersamaanmu dengan gadis lain yang lebih kamu pilih. 
Ketika aku tidak mampu menyembunyikan kerinduanku,
Maka kuingat saat-saat kamu mencaci makiku atas segala sifatku.
Ketika aku tidak berhenti mempercayai pernyataan cintamu setahun lalu,
Maka kuingat keputusan kamu meninggalkanku.

okay enough. go ahead and don't look back again! 

Saturday, February 22, 2014

Miley Cyrus - 7 Things

probably shouldn't say this
Mungkin seharusnya ini tak kukatakan
But at times I get so scared
Tapi di saat-saat aku ketakutan
When I think about the previous relationship we shared
Saat terpikirku tentang hubungan kita sebelumnya
It was awesome but we lost it
Sungguh itu luar biasa tapi kini tak ada lagi
It's not possible for me not to care
Tak mungkin aku tak peduli
And now we're standing in the rain
Dan kini kita berdiri dalam guyuran hujan
But nothing's ever gonna change until you hear
Tapi takkan ada yang berubah hingga kau mendengar
My dear
Sayangku

CHORUS
The seven things I hate about you
Tujuh hal yang kubenci darimu
The seven things I hate about you
Tujuh hal yang kubenci darimu
Oh you
Oh kau
You're vain, your games
kau congkak, permainanmu
You're insecure
Kau tak pede
You love me, you like her
Kau mencintaiku, kau menyukainya
You make me laugh
Kau membuatku tertawa
You make me cry
Kau membuatku menangis
I don't know which side to buy
Aku tak tahu sisi mana yang harus kuterima
Your friends they're jerks
Teman-teman, mereka menyebalkan
When you act like them
Saat kau bersikap seperti mereka
Just know it hurts
Ketahuilah itu menyakitkan
I wanna be with the one I know
Aku ingin bersama seseorang yang kukenal
And the seventh thing I hate the most that you do
Dan hal ketujuh yang paling kubenci darimu
You make me love you
Kau membuatku jatuh cinta padamu

It's awkward and silent
Sungguh janggal dan senyap
As I wait for you to say
Saat kutunggu dirimu mengatakan
What I need to hear now
Yang ingin kudengar
Your sincere apology
Permintaan maaf tulusmu
When you mean it I'll believe it
Jika kau bersungguh-sungguh, aku kan percaya
If you text it I'll delete it
Jika kau mengatakannya lewat sms, kan kuhapus
Let's be clear
Mari kita perjelas
Oh, I'm not coming back
Oh, aku takkan kembali
You're taking seven steps here
Kau sedang mengambil tujuh langkah di sini

CHORUS

And compared to all the great things
Dan dibandingkan semua hal hebat
That would take too long to write
Yang perlu waktu lama tuk ditulis
I probably should mention the seven that I like
Mungkin seharusnya kusebutkan tujuh hal yang kusuka

The seven things I like about you
Tujuh hal yang kusuka darimu
Your hair, your eyes
Rambutmu, matamu
Your old Levis
Levis bulukanmu
When we kiss I'm hypnotized
Saat kita berciuman, aku melayang
You make me laugh, you make me cry
Kau membuatku tertawa, kau membuatku menangis
But I guess that's both I'll have to buy
Tapi, kurasa keduanya yang kan kuterima
Your hand in mine
Tanganmu menggenggam tanganku
When we're intertwined
Saat kita berpelukan
Everything's alright
Segalanya baik-baik saja
I wanna be with the one I know
Aku ingin bersama dengan orang yang kukenal
And the seventh thing I like the most that you do
Dan hal ketujuh yang paling kusuka darimu
You make me love you
Kau membuatku jatuh cinta padamu

You do, oh
Ooh, ooh, ooh oh
Ooh, ooh, ooh oh

Saturday, January 25, 2014

Dandelion, Angin, dan Kita

Aku adalah satu diantara sebanyak orang di sekelilingmu. Satu orang yang mengamati orang yang bahkan tidak menyadari. Kadang aku berharap kamu menemukanku.
Namun keberadaanku terhalang oleh mereka yang lebih kau hiraukan.
Tapi aku di sini.
Mengamatimu dari kejauhan. Seperti Dandelion.

*


Ya, aku hanya dandelion diantara padang ilalang.
Nyaris tidak terlihat. Nyaris tidak dihiraukan.
Tapi aku ada di sini. Menunggu angin menghampiriku.

Aku tidak semempesona bunga mawar, atau seharum bunga melati. Akupun tidak sebanding dengan bunga matahari yang nampak ceria dan percaya diri.
Tapi aku ada di sini. Menjadi satu dari ribuan jenis bunga di bumi.

Aku hadir di sini.
Menunggu angin menghampiriku.
Ketika waktuku tiba,
Angin akan menjamahku.
Angin yang akan membawaku terbang, terbebas dari segala himpitan.
Dan aku yang sedari dulu mengharapkanmu akan terbebas. Aku akan lepas bersama angin. Angin yang membantuku merasakan keindahan. Sebab saat itulah, mereka akan terpesona olehku.
Aku menyukainya.
Ketika mereka menyadari keindahan natural yang sempat tak mereka hiraukan.
Aku kini di sini. Dandelion yang terbang bersama angin. Kami bersama menciptakan keindahan.
Lantas aku akan kembali ke awal.
Saat angin tak lagi membawaku terbang. Saat ia menjatuhkanku dan tak mau mengajakku menari bersamanya. 'Mungkin' akan tiba saatnya.
Aku akan jatuh. Aku akan kembali ke tempat aku datang.
Lalu aku kembali menjadi Dandelion diantara ilalang. Aku kembali terhimpit. Aku kembali nyaris tak terlihat.
Namun hidup tetap berlanjut.
Di antara ketidakmengertianku, aku bahagia.
Aku tetap menjalani siklusku.
Aku kembali mengagumimu.
Aku kembali iri pada bunga-bunga di taman.
Aku kembali menantikan anginku yang baru.

Dandelion putih yang menantikan anginnya. Bersama angin menciptakan keindahan kembali.

Tapi saat ini, bolehkah.. Untuk saat ini aku hanya menikmati keindahan terbang bersama angin dan melupakan dunia?
Bolehkah aku tidak peduli suatu saat angin 'mungkin' akan menjatuhkanku? Hanya aku bersama angin. Keindahan dan kebebasan.





Thursday, January 23, 2014

Angin, Hujan, dan Sakit Hati

Kenapa ada angin?
Agar orang-orang tahu kalau ada udara di sekitarnya.
Tiap detik kita menghirup udara, kadang lupa sedang bernafas.

Tiap detik kita berada dalam udara, lebih sering tidak menyadarinya.

Angin memberi kabar bagi para pemikir
Wahai, sungguh ada sesuatu di sekitar kita
Meski tidak terlihat, tidak bisa dipegang.

Kenapa ada hujan?
Agar orang-orang paham kalau ada langit di atas sana
Tiap detik kita melintas di bawahnya, lebih sering mengeluh
Tiap detik kita bernaung di bawahnya, lebih sering mengabaikan

Hujan memberi kabar bagi para pujangga
Aduhai, sungguh ada yang menaungi di atas
Meski tidak tahu batasnya, tidak ada wujudnya

Begitulah kehidupan.
Ada banyak pertanda bagi orang yang mau memikirkannya.

Kenapa kita sakit hati?
Agar orang-orang paham dia adalah manusia
Tiap saat kita melalui hidup, lebih sering tidak peduli
Tiap saat kita menjalani hidup, mungkin tidak merasa sedang hidup
Sakit hati memberi kabar bagi manusia bahwa kita adalah manusia
Sungguh, tidak ada hewan, binatang yang bisa sakit hati
Apalagi batu, kayu, tanah, tiada pernah sakit hati

Maka berdirilah sejenak, rasakan angin menerpa wajah
Lantas tersenyum, ada udara di sekitar kita.

Maka mendongaklah menatap ke atas, tatap bulan gemintang atau langit biru bersaput awan..
Lantas mengangguk takjim, ada langit di sana.

Maka berhentilah sejenak saat sakit hati itu tiba, rasakan segenap sensasinya..
Lantas tertawa kecil atau terkekeh juga boleh, kita adalah manusia.

* Tere Liye