--- contact me: liaayuka@gmail.com --- follow me: @violettice --- contact me: liaayuka@gmail.com --- follow me: @violettice ---
RSS

Saturday, September 7, 2013

Ajari Aku Pandai Bersyukur Part IV



Ajari Aku Pandai Bersyukur Part IV

Namun hari ini, sekitar dua tahun lebih setelah operasi, aku merasakan kecemasan pada diriku. Aku merasa melakukan banyak kesalahan selama masa sembuhku itu.

Rasa mengganggu yang sama, seperti beberapa tahun yang lalu.

Ya Tuhan :"(((

Apakah itu benar-benar kembali? Aku takut. Aku tidak mau mengalami pengalaman buruk itu lagi. Apakah ini karena aku tidak menjalani suntik kekebalan itu? Atau apakah ini karma karena aku tidak pandai bersyukur atas kesembuhanku selama ini?

Penyakit itu, kembali menyerangku.

Mungkin aku terlalu lengah karena merasa lega pada kesembuhan sekejap itu. Melakukan hal-hal kurang berguna. Melakukan kebiasaan yang dulu selalu kuhindari, semasa aku sakit.

Kupikir, aku hanya ingin seperti yang lain. Meminum minuman halal yang boleh mereka minum. Memakan makanan halal yang boleh mereka makan. Sedangkan aku lupa, aku berbeda. Aku lupa bahwa meski aku sembuh, harusnya aku tetap menghindarinya.

Seharusnya wajar bukan, jika aku merasa sembuh dan normal lalu diperbolehkan mengalami hal-hal sama seperti teman-temanku.

Tuhan, maafkan aku. :’(

Mungkin aku lalai, selain itu, ya, ini mungkin takdirku. Aku tidak tahu, kapan penyakit ini akan segera benar-benar hilang. Mulai saat ini, aku kembali menjadi diriku beberapa tahun yang lalu. Meminum obat secara rutin. Menghindari hal-hal yang sudah seharusnya untuk kuhindari.

Tuhan, beri aku kesembuhan.

Semoga, dengan perjuanganku ini. Kesembuhan kembali padaku tanpa menjalani operasi untuk kedua kalinya. Tanpa pengobatan yang sebegitu banyaknya seperti dulu.

Tuhan, beri aku kesembuhan.





*Tulisan ini dibuat semata-mata untuk curahan hati penulis. Bukan mengharap belas kasihan.

Tulisan kecil yang diharapkan mampu mengajari kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan. Mungkin kita terlalu sombong, hingga kadang lupa dan tidak menyadari apa yang sudah Tuhan berikan. Mungkin kita terlalu rakus, untuk menginginkan hal-hal yang belum Tuhan berikan.
Mungkin, Tuhan bukannya tidak memberikan yang kita inginkan, Tuhan hanya menundanya. Dan lebih memilih untuk memberikan yang kita butuhkan. 

Bukankah Tuhan selalu tahu yang terbaik untuk kita?

No comments:

Post a Comment

Leave a comment, please