Bunga Wijaya Kusuma bukanlah bunga yang biasa.
Bunga Wijaya Kusuma termasuk bunga yang langka dan penuh misteri. Ketika mekar, bunganya semerbak mewangi. Tapi, bunga ini tidak bisa diprediksi kapan bakal mekar, bahkan hingga setahun lamanya.
Bunga Wijaya Kusuma hanya akan mekar sesaat dan waktunya pada malam hari saja. Namun keesokan paginya bunga sudah layu kembali. Dan mekarnya kelopak bunga misterius ini tidak dapat diperkirakan waktunya. Belum tentu dalam setahun bunga ini akan mekar. Selain itu, Bunga Wijaya Kusuma tidak tumbuh di sembarang tempat.
Banyak masyarakat di pulau Jawa percaya bahwa siapa saja yang bisa melihat mekarnya bunga Wijaya Kusuma maka maka ia akan mendapatkan rejeki dan kebahagiaan.
Zaman dulu, raja-raja yang bakal naik tahta, diharuskan memetik bunga ini. Bahwa seorang raja yang sanggup memetik bunga Wijaya Kusuma, dipastikan ia adalah seorang yang mentalnya tergembleng dengan baik. Sebab untuk dapat memetik bunga Wijaya Kusuma dalam keadaan mekar, seseorang harus memiliki kesabaran tinggi. Pada jaman raja-raja Mataram dulu, untuk bisa memperoleh bunga Wijayakusumah ini harus memenuhi beberapa persyaratan.
Diantaranya jalan kaki dari Kartosura (Solo) lalu menyusuri Boyolali, Magelang, Temanggung, Cilacap dan kemudian menyeberang ke Pulau Majethi. Bunga yang berhasil dipetik dimasukkan dalam bokor kencana dan selama perjalanan pulang. Para abdi dalem yang mengawal tidak boleh membuka. Hanya raja yang boleh membuka untuk memastikan bunga itu sungguhan. Kisah seperti ini berlangsung hingga tahun 1894 di saat raja Mataram dijabat Sri Susuhunan X. Konon Presiden Soekarno pun memiliki ajian bunga Wijaya Kusuma. (read: Bunga Wijaya Kusuma sebagai bunga idaman para raja)
Wi mengandung arti menguasai segala ilmu, ilmu tata lahir dan bathin. Jaya berarti menang, ibarat unggul tanpa ngasorake, teguh tanpa ,meremehkan asih tanpa pamrih.
Kusuma artinya tedak turuning Ratu, maha mbeg utama berbudi luhur, pepindaning rembesing madu, (artinya sebagai keturunan seorang raja harus memiliki watak utama, berbudi luhur, ibarat sari dari madu).
Simbolisme dari wijaya kusuma ini diharapkan menimbulkan perasaan tentram dan damai, bikin terang hati manusia, menjunjung tinggi perilaku asih, paromomarta, mengandung ajaran agidang, adigung, adiguna, tidak mementingkan diri sendiri, tidak sewenang-wenang ibarat paring payung wong kang kodanan, paring teken wong kaluyon, paring sandang wong kawudan, paring pangan wong kaluwen.
Untuk kesempurnaan ini harus disertai
lelaku atau tirakat secara teratur, serta selalu mohon kepada Yang Maha
Kuasa agar jalan hidup ini diberkahi dan dituntun kearah karahayon.
Demikianlah kira-kira ciri-ciri orang yang akan atau bisa mendapatkan
Bunga Wijaya Kusuma.
Dan terinspirasi dari bunga misterius inilah, almarhum kakek saya menyisipkan nama Kusuma pada nama lengkap saya. Mungkin, beliau berharap jodoh saya (seorang yang mampu memetik hati saya) adalah seorang yang penuh kesabaran yang tinggi dan berwatak baik dan berciri baik layak raja yang mampu mendapatkan bunga Wijaya Kusuma.
Namun, tentunya beliau mengharapkan saya lebih. Saya harus lebih indah dibanding bunga tersebut. Lebih diharapkan oleh orang-orang terbaik, lebih memancarkan pesona dan semerbak harum. Lebih kuat dan selalu tegar.
Written by: Lia Ayu Kusumaningrum
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please