Sebelumnya udah dibaca kan part 1 sampe 3 nya?
Well, part kali ini...
Masih tentang kisah cinta sepasang kelinci jenis Lop.
Jadi, di masa-masa inilah kesetiaan Loppi harus diuji.
Dia menunggu sebuah kepastian cinta dari Lippo.
Mencoba setia.
Gue sampe terharu dan bangga karena mengerti kesetiaan cinta Loppi.
Waktu terus berlalu.
Kadang Loppi dilanda galau,
benarkah Lippo mencintainya?
Loppi benar-benar khawatir jika ternyata Lippo cuma mempermainkannya.
Maka, gue pun ikut turun tangan memberi dukungan.
Pas Loppi curhat sama gue,
Gue berusaha sekuat tenaga dan asa supaya bikin Loppi postv-thinking aja.
Gue coba yakinin dia,
Kalo Lippo sendirian aja di ruangannya, sedang menunggu waktu.
Tidak ada cinta lain,
Hanya untuk Loppi, seekor.
Nah, Loppi pun mulai semangat dan setiaaa...
Berminggu-minggu cinta mereka pending.
Hingga tiba saat tragis bin mengerikan bin ngenes itu.
Waktu itu,
di pagi buta, nyokap bangunin gue.
Gue masih ngantuk,
Penghuni rumah memandang gue iba.
Seperti tatapan mengasihani.
Mungkin karena gue masih pengen tidur, tapi harus sekolah.
Setelah gue menyadarkan diri sepenuhnya.
Dan sudah segar akibat siraman air bak mandi.
Gue pun dipaksa menghadapi fakta super drama!
NO!!!!
Gue melihat dengan mata kepala gue sendiri,
Loppi terbujur lemas, penuh darah.
OMG!!! What's going on? Please, someone tell me!
Gue menatap anggota keluarga gue satu persatu,
meminta penjelasan.
"Apa yang terjadi padanya?" Rintih gue.
Bokap berusaha nenangin gue, "Sepertinya dia jatuh dari ruangannya yang tinggi itu. Seseorang lupa mengunci pintu ruangannya."
Gue coba nginget-inget terakhir gue jenguk Loppi,
Pas dia curhat ke gue,
Dia bilang dia kangen berat sama Lippo.
Karena mereka terpisahkan ruangan.
Tapi Lippo sedang butuh waktu untuk menyendiri sebelum dipersatukan.
Setelah denger curhatan Loppi, gue pergi.
Tapi sebelum gue pergi, gue udah ngunci pintu ruangan Loppi.
Gue yakin.
Beneran.
Iyaa, gue udah ngunci kok...
Seinget gue gitu..
Kayaknya...
Duh..
"Tapi kenapa jatuh sampe separah itu?" Tanya gue lagi,
tak terima pada kenyataan bahwa Loppi sedang berjuang melewati ajalnya.
"Sejatuhnya dia, rupanya dia justru menjadi korban tikus raksasa."
OMG! betapa tragis dan kejamnyaaa...
Huhuuu..
Gue nangis deh pokoknyaa...
Cinta Loppi, kesetiaan Loppi, dan kerinduan Loppi..
Akhirnya berakhir dengan pengorbanan...
Oh Loppi,
Betapa gue kagum sama lo...
Huhu,
Gue nggak tahu, segimana kacaunya hati Lippo mengetahui kematian Loppi.
RIP. Loppi
(When she try to run away and looking for Lippo's love)
:*
[BASED ON TRUE STORY]
dengan sedikit bumbu drama dan komedi
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please