Hati gue lagi gundah gulana nih,
Gue galau abis hari ini.
Aih, ini semua gegara gue lagi kangeeennn banget.
Iyah gue lagi ngangenin seseekor.
Bukan berarti gue cuma kangen ekornya loh,
tapi gue kangen all about it.
(Bakal gue ceritain dalam beberapa part.)
Part pertama-----
Namanya Lippo.
Lahir di kandang induknya bersama beberapa saudaranya yang tak dikenali.
Tanggal lahirnya gue nggak tahu kapan,
soalnya gue nggak ikut menghadiri persalinannya.
Meskipun sebenernya dulu gue pengen banget nyemangatin induknya,
gue kan berjiwa kasih sayang banget gitu.
Jadi Lippo dan saudaranya bisa lahir dengan normal tanpa kekurangan.
Tapi sepertinya takdir berkata lain,
saat persalinan terjadi,
gue bahkan masih terpisahkan dan belum mengenal Lippo dan induknya sama sekali.
Well, gue akhirnya di pertemukan di sebuah tempat.
Gue jarang ke sana,
dan saat gue ke sana. Akhirnya gue jatuh cinta pada pandangan pertama sama Lippo.
Gue langsung maksa bokap buat bebasin Lippo.
Iya, Lippo lagi disandera.
Dan Lippo segera sujud syukur, saat dia akhirnya dibebaskan oleh gue dan bokap.
Lo bisa imajinasikan dikit, kayak di film barat yang kategori action.
Nah, kurang lebih kejadian pembebasan Lippo kayak gitu lah.
Akhirnya, setelah bokap merogoh sakunya dikit,
kami bisa membebaskan Lippo, dan... kekasihnya.
That's right, Lippo sudah memiliki pasangan hidup, namanya Loppi.
Gue bisa melihat tanda cinta dari mata Lippo kepada Loppi.
Penuh arti, dan sangat romantis.
Dan gue pun tahu kalau Loppi juga cinta mati pada Lippo.
Seketika,
gue nangis terharu.
Hati gue terlalu lembut, sob.
Sampe rumah,
gue menempatkan Lippo dan Loppi di ruangannya.
Belum bisa disebut kamar pengantin.
Soalnya menurut sang penyandera,
umur mereka baru 2-3 bulan.
Iyaa, masih kecil. Tapi bukan baby.
Well, mereka itu hewan kelinci.
Oh iya, gue lupa ngasih tahu,
Pertemuan gue sama Lippo-Loppi itu sehari sebelum ulang tahun gue.
Jadi di hari ulang tahun gue (7 Oktober)
Gue dikasih hadiah buat meluk dan membelai sepasang kekasih unyuuuu...
Bukan dikasih hadiah sih sebenernya,
Tapi gue minta . Iya gue mohon-mohon gitu sama bokap buat dihadiahin kelinci aja pas ultah.
Bokap awalnya gak setuju.
Soalnya gue udah banyak menghilangkan nyawa-nyawa kelinci peliharaan gue.
Sebenernya bukan gue yang salah.
Tapi emang, melihara kelinci tuh susahnya minta ampuuunnnn.....
Dan sekarang aja cuma tinggal satu.
Berhubung bokap sayang banget sama gue..
Yaaa, gue tetep dikadoin kelinci sepasang, jenis Lop, guys.
Itulohh yang bulunya halusss melebihi anggora,
Trus kalo udah gede, telinganya turun gitu kayak hewan anjing.
Tinggalah mereka bertiga. Soalnya, di ruangan tersebut sudah di huni oleh satu ekor jenis dutch.Gapapa kan bertiga?
Lagian kan mereka masih tergolong anak-anak,
jadi makin rame malah makin seru dong ya? :D
Kelanjutan kisah kebersamaan kami?
Check next post. ;)
[BASED ON TRUE STORY]
dengan sedikit bumbu drama dan komedi
No comments:
Post a Comment
Leave a comment, please